Sedikit Cerita Pulau Kundur, Kepulauan Riau
Pulau Kundur-adalah nama salah satu pulau yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau. Suku Melayu mendominasi sebagian besar penduduknya. Jadi, jangan aneh kalau penduduk di Pulau Kundur menggunakan bahasa yang tak jauh berbeda dengan Negeri Jiran Malaysia.
Pulau Kundur sangat terkenal dengan buah duriannya yang khas dan dikenal dengan nama Durian Tanjung Batu. Seperti namanya, buah yang satu ini banyak terdapat di Tanjung Batu yang merupakan pusat kota Pulau Kundur. Jika sudah datang musimnya maka orang pun berbondong-bondong untuk mencicipinya. Para produsen Durian Tanjung Batu juga mengirim dan menjualnya ke kota-kota terdekat, seperti Batam, Karimun, dan Tanjungpinang.
Selain terkenal dengan duriannya, Pulau Kundur juga dikenal sebagai penghasil timah. Pengolahan timah terletak di Daerah Prayun. Jarak antara Tanjung Batu dengan Prayun dapat ditempuh selama lebih kurang satu setengah jam perjalanan. Setiap minggu kapal-kapal pengangkut timah pulang pergi ke Pulau Bangka yang juga merupakan salah satu penghasil timah terbesar. Kesamaan antara Pulau Kundur dengan Pulau Bangka tidak hanya pada segi sebagai penghasil timah saja, tetapi juga dari segi tekstur kotanya pun tak jauh berbeda. Termasuk tekstur pantai di Pulau Bangka yang memilik banyak bebatuan granit besar, begitu juga halnya di Pulau Kundur.
Selain bersebelahan dengan Malaysia, Pulau Kundur juga berbatasan dengan Singapura. Jaraknya dapat ditempuh lebih kurang satu setengah jam perjalanan menggunakan ferry. Walaupun, tak semegah Pulau Batam beberapa pelancong dari negeri singa tersebut tak segan untuk menyinggahi pulau ini.
Kedekatan dengan kedua negara tersebut cukup memengaruhi kondisi Pulau Kundur. Mulai dari merek-merek makanan yang dikirim dari dua negara tersebut hingga siaran-siaran televisinya yang banyak menghiasi layar kaca di setiap rumah penduduk Pulau Kundur. Jika, penduduk di Pulau Jawa hanya bisa menikmati kartun Doraemon dalam bahasa indonesia, masyarakat Pulau Kundur dapat menikmati kartun jepang tersebut dalam tiga versi bahasa. Mulai dari bahasa melayu yang ditayangkan salah satu stasiun televisi Malaysia dan bahasa Mandarin yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi Singapura.
Pulau Kundur memang tidak sepopuler "kakaknya" Pulau Batam. Namun, kecintaan saya dengan tanah tempat saya tumbuh besar itu tak dapat tergantikan oleh daerah lain dimanapun. Karena segala mimpi, cita-cita, serta keceriaan masa kecil yang menyenangkan tertoreh di Pulau Kundur.
0 komentar:
Posting Komentar